Keuntungan beralih ke listrik bisnis adalah biaya listrik yang lebih murah daripada biaya listrik rumah tangga non-subsidi. Dengan migrasi ke listrik bisnis kita bisa menghemat 30% pengeluaran untuk biaya listrik, karena mendapatkan subsidi dari pemerintah. Hal ini sangat menguntungkan dalam biaya dan tidak ada perbedaan kualitas jaringan antara rumah tangga dan bisnis.
Untuk berlangganan listrik bisnis ada 2 cara, yaitu dengan migrasi dari listrik rumah tangga R1/R2/R3 atau dengan pemasangan meteran baru.
Table of Contents
Perbedaan Tarif Listrik Rumah Tangga Dan Bisnis
Listrik Rumah Tangga R1/R2/R3 | Listrik Bisnis B1 |
---|---|
Diperuntukkan untuk kebutuhan rumah tangga | Diperuntukkan untuk kebutuhan bisnis |
Per Kwh Rp.1447 | Per Kwh Rp1114.7 |
Bisa pasang baru asal belum ada meteren dalam rumah yang sama | Untuk pasang harus memenuhi berapa syarat terlebih dahulu. |
Bisa pasang lebih dari 6.600 VA | Maksimum 5.500 VA, diatas itu akan dikenankan biaya per kWh yang lebih mahal |
Tidak mendapat subsidi | Mendapatkan subsidi |
Perhitungan kWh token Listrik Bisnis
Perhitungan ini bedasarkan pengisian token listrik bisnis saya. Kebetulan di rumah saya pasang listrik bisnis 5500 VA.
Berikut ini pembelian pulsa listrik bisnis/B1 sebesar Rp1000.000
Pembelian pulsa listrik rumah tangga R3 7700 VA sebesar Rp1000.000
Perhitungan selisih kwH pembelian token listrik R1 dan B1
841.8 – 586.6 = 255.2 kWh
Kalau dihitung pakai tarif 1444.7 . kWh maka hasilnya 255.2 * 1444.7 = Rp.478.773. Cukup lumayan kan selisih nya
Syarat Pasang Baru & Migrasi Listrik ke Bisnis/B1
- Surat izin usaha.
- Tempat usaha harus sama dengan tempat yang akan dipasang meteran listrik.
- Usaha harus real, ada usaha yang sedang berjalan. Bisa toko, warung, atau usaha lainnya.
- KTP asli dan fotokopi di berikan ke petugas survey jika diminta.
- Minimal daya yang bisa dipilih adalah 450 VA. Tidak ada perbedaan tarif listrik dari 900 VA, 1300, 2200 VA, sampai 5500 VA.
- Belum ada meteran listrik di gedung sama, baik listrik rumah tangga maupun bisnis.
- Instalasi rumah wajib memiliki sertifikasi SLO.
Cara Pasang Baru dan Migrasi Listrik Bisnis/B1
1. Buka PLN Mobile
2. Pilih Penyambungan Baru, laku pili Mulai.
3. Akan keluar Map, pilih Konfirmasi->Ya.
4. Lengkapi data Alamat.
5. Isi Detail Layanan
- Pilih daya,
- Jenis Koneksi: Pascabayar atau Prabayar
- Tujuan Koneksi: Pilih Bisnis, lalu pilih jenis usaha.
6. Isi Data SLO. Jika belum punya SLO bisa membaca panduan cara mendapatkan SLO.
7. Ikuti langkah-langkah selanjutnya, sampai proses pembayaran selesai. Langkah-langkahnya sama dengan cara pasang baru listrik rumah tangga.
8. Jika sudah selesai nanti akan pihak PLN yang menghubungi Anda.
Cara Migrasi Dari Listrik Rumah Tangga/R1 ke Bisnis/B1
- Lengkapi syarat-syarat pemasangan listrik Bisnis di atas.
- Khusus untuk merubah golongan tarif listrik ke b1 dari R1, pelanggan harus datang sendiri ke kantor PLN terdekat. Saya pernah coba migrasi secara online di website PLN, tetapi ternyata tidak bisa.
- Tunggu survey dari pihak PLN, jika di setujui maka meteran akan diproses untuk diganti ke B1.
Cara Cek Status Permohonan Listrik Bisnis
- Kunjungi https://web.pln.co.id/pelanggan/layanan-online/status-permohonan-pelanggan
- Masukan Nomer Agenda, Nomer Register, ID Pelanggan, atau Kode Booking.
- Nanti akan muncul status proses yang sedang berlangsung.
Update
Untuk cek status permohonan sekarang hanya bisa dilakukan lewat PLN mobile. Caranya bisa dilihat di Cara Cepat Cek Status Permohonan PLN.
Biaya Pasang Baru Listrik Bisnis/B1
- Listrik 450 VA biayanya Rp481.000
- Listrik 900 VA biayanya Rp923.000
- Listrik 1300 VA biayanya Rp1.333.000
- Listrik 2200 VA biayanya Rp2.192.000
- Listrik 3300 VA biayanya Rp3.516.500
- Listrik 4400 VA biayanya Rp4.415.600
- Listrik 5500 VA biayanya Rp5.524.600
Untuk rincian biasanya, saya sudah coba simulasi biaya migrasi dari R1 ke B1, hasilnya di bawah ini:
Cara Menghitung Tagihan Listrik Bisnis/B1
Gunakan kalkulator biaya listrik. Pilih daya listrik Bisnis, nanti akan muncul biaya listrik per hari, per bulan (30 hari), dan per tahun.
Contoh
Penggunaan: 200 watt
Lama Penggunaan: 8 jam
Biaya Listrik = Penggunaan watt x Lama Penggunaan x Tarif listrik bisnis
= (200 x 8 x 1114.7) / 1000
= Rp1.784 / hari
Kesimpulan
Listrik bisnis memang jauh lebih murah di bandingkan listrik rumah tangga, karena memang ditujukan untuk membantu pemilik usaha sehingga di subsidi pemerintah. Selisih biaya listrik antara listrik rumah tangga dan bisnis bisa sampai 30% lebih, karena dengan nominal yang sama listrik bisnis akan mendapatkan kWh yang lebih banyak.